statistik

Sabtu, 27 Oktober 2012

SAYEMBARA DESAIN BUNDARAN AIR MANCUR

Sayembara ke lima, disain yang sangat buru-buru. Tiba-tiba kog jadi sok sibuk ya?, ga sempat ngapa-ngapain. jadinya gini deh. Aku mengikuti 2 tim, dan dua-dunya tidak maksimal. sama seperti biasya. sudah seperti tradisi/budaya jika belum kepepet belum ada tindakan.

Awalnya ini adalah disain tugu meurudu eksplorasi pak Masdar, konsepnya seperti gunung, vertikal sebagai Hablumminallah, dan horizontal sebagai sebagai hablumminannas. Karena lokasi bundaran air ini di semarang, maka diganti saja menjadi "tumpeng" yang lekat dengan tradisi jawa. puncaknya adalah batik semarang. Sayangnya 3D tidak maksimal, bayangkan jika ada berkas cahaya batik dari puncaknya itu, menyinari kedalam runag galeri dibawahnya. Tugu ini lahannya lumayan luas. sayang jika hanya difungsikan sebagai element estetika saja, maka timbulah ide membuat runag galeri dibawahnya. sekaligus dibuat sirkulasi silang dari bawah tanah, sehinggatidak perlu khawatir kendaraan jika hendak ke galery, sekalian sebagai fasilitas menyebrang jalan.





Ini disain yang kedua, POHON. idenya sama saja, bundaran yang fungsional sebagai galery. yang berbeda adalah tumpeng diganti dengan pohon asam jawa, kenapa asam jawa?, karena akarnya tidak terlalu banyak. dapat menyerap polusi, teduh namun tidak seperti pohon mangga atau jambu, yang mana orang2 akan berebutan kala musimnya, bahayakan?,, hehe ^^
kenapa pohon?, karena dimana ada pohon biasanya cenderung ada aktivitas manusia. Saya pernah melihat ada pohon yang posisinya dekat dengan halte. Tapi kog haltenya kosong ya?, ternyata orang-orang lebih memilih menunggu angkutan umum di bawah pohon ketimbang di halte. tapi hati-hati jika ada polantas yang galak.




Tim desain :
Masdar Djamaludin
Istiqamah
Ryan Fahreza
Ade Setiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar